Diriku Adalah Aku
Kadang dalam hidup kita ditintut untuk menjadi "orang lain", entah itu sama orang tua, pacar, guru maupun sahabat. Secara tak sadar kita menuruti kemauan mereka, menjadi apa yang mereka mau. Tapi ini beda dengan orang polos. Okay, begini perbedaannya, orang polos menuruti kemauan orang lain karena semata mata ingin membantu dan menyenangkan orang lain dan dia tetap menjadi diri mereka. Sedangkan menjadi orang laen itu beda, kita menuruti apa kemauan orang laen, tapi menghilangkan sifat alami kita, jadi perbedaan yang mendasar adalah ngak jadi diri sendiri.
Okay back to the topic. Mungkin kita begini juga tak luput dari kesalahan orang tua waktu mendidik. Mungkin kalian juga pernah mengalaminya saat ortu bilang, "Lihatlah si A yang rajin, tidak seperti kamu!". Well, ketika di bilangin seperti itu apa yang anak lakukan? Instropeksi diri? No! dia malah berfikiran jika dia adalah orang yang tak berguna karena tidak seperti si A. Seperti yang selama ini mimin rasakan. Dan karena hal itu pula aku ngak berani memutuskan sesuatu, takut jika salah, orang lain tidak suka. Namun setiap orang lain memutuskan sesuatu aku mengikutinya dan di benakku itu keputusan yang baik (walaupun itu salah). Aku Juga punya kecederungan iri terhadap orang lain yang lebih baik dariku.
Kawan-kawanku semua belum terlambat untuk berubah, beranikan dirimu menjadi truely yourself! Sebenarnya kita itu sungguh luar biasa kawan. Setiap orang itu unik dengan kepribadian mereka masing-masing. Kita berbeda untuk melengkapi satu sama laen, iri sih boleh tapi harus positif thinking, jadikan irimu itu semangat untuk maju, mereka bisa kenapa kita ngak?. Banyak hal yang kamu bisa lakukan lebih dari apa yang orang lain lakukan. Just believe, and do it!
Okay back to the topic. Mungkin kita begini juga tak luput dari kesalahan orang tua waktu mendidik. Mungkin kalian juga pernah mengalaminya saat ortu bilang, "Lihatlah si A yang rajin, tidak seperti kamu!". Well, ketika di bilangin seperti itu apa yang anak lakukan? Instropeksi diri? No! dia malah berfikiran jika dia adalah orang yang tak berguna karena tidak seperti si A. Seperti yang selama ini mimin rasakan. Dan karena hal itu pula aku ngak berani memutuskan sesuatu, takut jika salah, orang lain tidak suka. Namun setiap orang lain memutuskan sesuatu aku mengikutinya dan di benakku itu keputusan yang baik (walaupun itu salah). Aku Juga punya kecederungan iri terhadap orang lain yang lebih baik dariku.
Kawan-kawanku semua belum terlambat untuk berubah, beranikan dirimu menjadi truely yourself! Sebenarnya kita itu sungguh luar biasa kawan. Setiap orang itu unik dengan kepribadian mereka masing-masing. Kita berbeda untuk melengkapi satu sama laen, iri sih boleh tapi harus positif thinking, jadikan irimu itu semangat untuk maju, mereka bisa kenapa kita ngak?. Banyak hal yang kamu bisa lakukan lebih dari apa yang orang lain lakukan. Just believe, and do it!
Comments
Post a Comment